Wahyu 1:18
Aku adalah yang hidup. Aku telah mati. Namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya. Dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Saudaraku yang
dikasihi Tuhan, firman Tuhan pada saat ini mengingatkan kita bagaimana penyertaan
Tuhan dalam kehidupan kita sebagai orang-orang yang percaya. Meskipun kita ada
di dalam penderitaan, Tuhan tetap hadir dan meneguhkan, menguatkan kita. Sama
seperti apa yang dirasakan oleh Rasul Yohanes, kita tahu bahwa Rasul Yohanes
adalah salah satu murid Yesus yang langsung melihat akan pelayanan, penyaliban,
kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke surga. Namun oleh karena
kesaksiannya dia juga harus mengalami penderitaan sehingga dia diasingkan oleh
pemerintah kekaisaran Romawi ke pulau Patmos. Karena pada waktu itu ada
tuntutan dari kekaisaran Romawi untuk menyembah kaisar. Barang siapa yang tidak
taat untuk menyembah kaisar, maka mereka akan mendapatkan intimidasi, dimarginalisasi,
dan mengalami penderitaan-penderitaan dari kekaisaran Romawi. Termasuk Yohanes harus
diasingkan ke pulau Patmos. Sebab kekaisaran Romawi waktu itu memaksakan ketaatan
dengan ancaman kematian. Bagi barang siapa tidak taat menyembah kaisar.
Saudaraku yang
kita kasihi di dalam Tuhan, kita melihat bahwa Rasul Yohanes meskipun mengalami
penderitaan dan harus diasingkan, ke Pulau Patmos tidak menghambat dan
menghentikannya untuk menyaksikan kebenaran bahwa Yesus adalah Tuhan. Sebab
Yohanes merupakan saksi mata langsung akan pelayanan kematian, kebangkitan, dan
kenaikan Yesus ke surga. Wahyu 1: 18 “Aku
adalah yang hidup. Aku telah mati. Namun lihatlah, aku hidup sampai
selama-lamanya dan aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Ini
merupakan satu peneguhan dan penghiburan bagi Rasul Yohanes di tengah-tengah penderitaannya
untuk tetap percaya kepada Yesus dan tetap menyaksikan Yesus.
Demikian juga bagi
kita saudaraku, di manapun kita pada hari ini, apapun tantangan yang kita
hadapi, baik masalah keluarga, masalah pekerjaan, sakit penyakit, tetaplah
percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sama seperti
Rasul Yohanes, walaupun dia diasingkan, dia merasakan penyertaan Tuhan sehingga
dia tetap menyaksikan Yesus, bahwa Yesus adalah Tuhan. Kita juga percaya bahwa
Tuhan tetap menyertai kita, tidak meninggalkan kita. Dan satu lagi, kita
percaya tiada yang mustahil bagi Tuhan. Apapun tantangan kita, Tuhan mampu pulihkan
kita, tolong kita.
Dan saudaraku
yang dikasihi Tuhan, kita tahu juga bahwa Pulau Patmos ini merupakan tempat
ziarah yang ramai sekali dikunjungi bagi orang-orang Kristen yang melakukan
wisata rohani ke Jerusalem. Tuhan memberkati kita dan yakin Tuhan tetap
menyertai kita, tetap percaya dan taat, tetap memuliakan nama Tuhan.
Pdt. Resta Riswanto Barus



