Jl M I Ridwan Rais No 13A, Depok, Jawa Barat +62 21 7759848

Sapaan Teduh GBKP 1 Desember 2025

  • 05:13

Yesaya 51:4

"Perhatikanlah suara-Ku hai bangsa-bangsa dan pasanglah telinga kepada-Ku hai suku-suku bangsa!, sebab pengajaran akan keluar daripada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa."

 

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus. Saat ini kita sudah memasuki masa-masa Advent, yaitu masa penantian akan kedatangan Tuhan Yesus. Penantian kita di sini bukan sekedar menunggu tanggal 25 Desember tiba untuk bersama kita merayakan Natal, hari kelahiran Tuhan Yesus. Bukan hanya sebatas itu, tapi juga advent adalah kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus kembali sebagai hakim agung dan raja mulia. Maka karena itu, Bapak, Ibu, Saudara-saudariku, masa-masa Advent mengajak kita untuk berhenti sejenak dari segala kesibukan kita dan kita menata kembali fokus hidup kita mengingat bahwa pengharapan kita bersumber dari Tuhan. Ya, di tengah banyaknya suara, kekhawatiran, tekanan hidup, masalah-masalah yang kita hadapi sepanjang waktu ini, masa-masa Advent menolong kita untuk melihat kembali kepada Tuhan.

Karena itu firman Tuhan dari Yesaya 51:4 tadi sangat tepat ya. Yang mana firman Tuhan berkata tadi, "Perhatikanlah aku, dengarkanlah aku, ya, pasanglah telinga kepadaku." Ini adalah ajakan lembut namun tegas ya, dari Tuhan pastinya agar kita kembali menaruh perhatian kita kepada sang terang yang sejati. Ayat ini saat itu disampaikan kepada bangsa Israel ketika mereka berada dalam masa-masa yang sangat sulit. Mereka hidup dalam pembuangan, dipenuhi dengan ketakutan, kehilangan pengharapan, dan merasa seolah-olah Tuhan sudah jauh dari mereka. Maka dalam keadaan seperti itu, Tuhan berbicara melalui nabinya Yesaya dengan sebuah panggilan yang lembut namun tegas. Perhatikanlah aku, pasanglah telinga kepadaku.

Melalui panggilan ini, Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan mau menegaskan ada dua hal penting. Pertama, ya kata perhatikanlah. Ini berarti umat-Nya diminta untuk kembali memusatkan pandangan kepada Tuhan, bukan pada keadaan yang menekan mereka pada saat itu. Lalu yang kedua kata, "Pasanglah telingamu kepadaku." Ini artinya ya, umat Tuhan diajak untuk membuka hati mereka kepada suara Tuhan, bukan membiarkan diri dikuasai oleh ketakutan. Dan setelah nats itu ya kata-kata itu, kita juga bisa melihat bagaimana Tuhan menyampaikan janji-Nya. Yang pertama, hukum akan keluar daripada-Ku. Ini menegaskan bahwa firman Tuhan akan menjadi pedoman yang memberi arah dan kepastian di tengah-tengah kebingungan. Lalu yang kedua, Tuhan berkata, "KeadilanKu akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa." Hal ini ingin menyatakan kepada kita bahwa Tuhan sendiri yang akan bertindak memulihkan, menegakkan kebenaran, dan membawa terang bagi seluruh dunia. Ya, pesan nats ini sekaligus mengandung nubuatan ya tentang kedatangan Mesias, sang terang dunia. Di tengah penderitaan bangsa Israel, Allah memberi pengharapan bahwa Ia akan mengutus juru selamat yang membawa keadilan. Pemulihan dan keselamatan bagi umat-Nya.

Karena itu firman Tuhan ini bukan sekedar perintah Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang terkasih, melainkan undangan penuh kasih bagi umat yang sedang putus asa agar mereka kembali melihat kepada Allah, bukan kepada kesulitan-kesulitan yang menjerat mereka. Maka dalam masa-masa Advent saat ini, panggilan Allah melalui Nabi Yesaya dalam kitab Yesaya 51:4 ini kembali relevan bagi kita. Ya, dunia sering menawarkan banyak cahaya palsu bagi kita seperti kesenangan sesaat, ambisi pribadi, atau berita-berita yang menakutkan yang sering kita dengar. Semuanya itu tidak sanggup memberi kedamaian yang sejati. Hanya terang Tuhan. ya, Bapak, Ibu, Saudara-saudaraku yang mampu menuntun dan menguatkan kita.

Maka karena itu, hari ini firman Tuhan mengajak kita, mari belajar menatap Allah bukan keadaan. Seperti umat Israel yang diingatkan untuk memperhatikan Tuhan, kita pun saat ini diajak untuk tidak terpaku pada masalah, ketakutan atau ketidakpastian yang sedang terjadi. Ketika hati kita mulai gelisah, berhentilah sejenak dan arahkan pandangan kita kepada Tuhan yang memegang kendali kehidupan kita. Bapak, Ibu, Saudara-saudara yang terkasih. Lalu biarkan firman Tuhan menjadi terang jalan hidup kita. Allah berkata tadi bahwa hukum dan keadilan-Nya akan menjadi terang. Artinya firman-Nya sanggup menuntun kita di tengah-tengah kebingungan kehidupan kita, di tengah-tengah ketakutan kita. Untuk itu, mari terus setia baca firman Tuhan. Renungkan dan hidup firman-Nya setiap hari. Di sanalah kita menemukan hikmat dan ketenangan. Lalu pegang pengharapan dalam Kristus. Jika Allah menyertai umat Israel di tengah penderitaan, Dia juga adalah Allah yang sama, Allah yang setia menyertai kita sekarang dan selamanya. Apapun situasi kita saat ini yang kita hadapi datang kepada Kristus, dia adalah tanda bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Pengharapan kita teguh karena Dia telah datang dan akan datang kembali. Maka karena itu, jadilah pembawa-pembawa terang, Bapak, Ibu, Saudara-saudaraku. Karena Allah memberi terang kepada kita, maka kita dipanggil juga untuk menjadi terang bagi orang lain melalui sikap penuh kasih, kata-kata yang menguatkan, dan perbuatan yang membawa damai serta sukacita.

Karena itu, Bapak, Ibu, Saudara-saudara yang terkasih, kitab Yesaya 51:4 ini adalah undangan ilahi bagi kita semua di masa Advent ini. Katanya, "Arahkan pandanganmu kepada Tuhan dan dengarkanlah suaranya, maka kamu akan melihat terang-Nya." Ya, di tengah dunia yang gelap, Allah sedang menyalakan kembali pengharapan. Di tengah penantian, Dia hadir memulihkan. Dan di tengah kesibukan umat manusia, suara-Nya masih sama jelasnya seperti ribuan tahun lalu. Kiranya di masa Advent ini hati kita dipenuhi oleh terang-Nya. Firman-Nya mengarahkan langkah kita dan keadilan-Nya menjadi nafas hidup kita.


Pdt. Melda.Tarigan

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=sWTuyc3LUVw

Sebelumnya Sapaan Teduh GBKP 28 November 2025
Selanjutnya Sapaan Teduh GBKP 2 Desember 2025