Yesaya 51:4
"Perhatikanlah suara-Ku hai
bangsa-bangsa dan pasanglah telinga kepada-Ku hai suku-suku bangsa!, sebab pengajaran
akan keluar daripada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa."
Bapak, Ibu,
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus. Saat ini kita sudah memasuki
masa-masa Advent, yaitu masa penantian akan kedatangan Tuhan Yesus. Penantian
kita di sini bukan sekedar menunggu tanggal 25 Desember tiba untuk bersama kita
merayakan Natal, hari kelahiran Tuhan Yesus. Bukan hanya sebatas itu, tapi juga
advent adalah kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus kembali sebagai hakim
agung dan raja mulia. Maka karena itu, Bapak, Ibu, Saudara-saudariku, masa-masa
Advent mengajak kita untuk berhenti sejenak dari segala kesibukan kita dan kita
menata kembali fokus hidup kita mengingat bahwa pengharapan kita bersumber dari
Tuhan. Ya, di tengah banyaknya suara, kekhawatiran, tekanan hidup,
masalah-masalah yang kita hadapi sepanjang waktu ini, masa-masa Advent menolong
kita untuk melihat kembali kepada Tuhan.
Karena itu
firman Tuhan dari Yesaya 51:4 tadi sangat tepat ya. Yang mana firman Tuhan
berkata tadi, "Perhatikanlah aku,
dengarkanlah aku, ya, pasanglah telinga kepadaku." Ini adalah ajakan
lembut namun tegas ya, dari Tuhan pastinya agar kita kembali menaruh perhatian
kita kepada sang terang yang sejati. Ayat ini saat itu disampaikan kepada
bangsa Israel ketika mereka berada dalam masa-masa yang sangat sulit. Mereka
hidup dalam pembuangan, dipenuhi dengan ketakutan, kehilangan pengharapan, dan
merasa seolah-olah Tuhan sudah jauh dari mereka. Maka dalam keadaan seperti
itu, Tuhan berbicara melalui nabinya Yesaya dengan sebuah panggilan yang lembut
namun tegas. Perhatikanlah aku, pasanglah
telinga kepadaku.
Melalui panggilan
ini, Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan mau menegaskan ada dua
hal penting. Pertama, ya kata perhatikanlah. Ini berarti umat-Nya diminta untuk
kembali memusatkan pandangan kepada Tuhan, bukan pada keadaan yang menekan
mereka pada saat itu. Lalu yang kedua kata, "Pasanglah
telingamu kepadaku." Ini artinya ya, umat Tuhan diajak untuk membuka
hati mereka kepada suara Tuhan, bukan membiarkan diri dikuasai oleh ketakutan. Dan
setelah nats itu ya kata-kata itu, kita juga bisa melihat bagaimana Tuhan menyampaikan
janji-Nya. Yang pertama, hukum akan
keluar daripada-Ku. Ini menegaskan bahwa firman Tuhan akan menjadi pedoman
yang memberi arah dan kepastian di tengah-tengah kebingungan. Lalu yang kedua,
Tuhan berkata, "KeadilanKu akan
menjadi terang bagi bangsa-bangsa." Hal ini ingin menyatakan kepada
kita bahwa Tuhan sendiri yang akan bertindak memulihkan, menegakkan kebenaran,
dan membawa terang bagi seluruh dunia. Ya, pesan nats ini sekaligus mengandung nubuatan
ya tentang kedatangan Mesias, sang terang dunia. Di tengah penderitaan bangsa
Israel, Allah memberi pengharapan bahwa Ia akan mengutus juru selamat yang membawa
keadilan. Pemulihan dan keselamatan bagi umat-Nya.
Karena itu firman
Tuhan ini bukan sekedar perintah Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang terkasih,
melainkan undangan penuh kasih bagi umat yang sedang putus asa agar mereka
kembali melihat kepada Allah, bukan kepada kesulitan-kesulitan yang menjerat
mereka. Maka dalam masa-masa Advent saat ini, panggilan Allah melalui Nabi
Yesaya dalam kitab Yesaya 51:4 ini kembali relevan bagi kita. Ya, dunia sering
menawarkan banyak cahaya palsu bagi kita seperti kesenangan sesaat, ambisi
pribadi, atau berita-berita yang menakutkan yang sering kita dengar. Semuanya
itu tidak sanggup memberi kedamaian yang sejati. Hanya terang Tuhan. ya, Bapak,
Ibu, Saudara-saudaraku yang mampu menuntun dan menguatkan kita.
Maka karena
itu, hari ini firman Tuhan mengajak kita, mari belajar menatap Allah bukan
keadaan. Seperti umat Israel yang diingatkan untuk memperhatikan Tuhan, kita
pun saat ini diajak untuk tidak terpaku pada masalah, ketakutan atau
ketidakpastian yang sedang terjadi. Ketika hati kita mulai gelisah, berhentilah
sejenak dan arahkan pandangan kita kepada Tuhan yang memegang kendali kehidupan
kita. Bapak, Ibu, Saudara-saudara yang terkasih. Lalu biarkan firman Tuhan
menjadi terang jalan hidup kita. Allah berkata tadi bahwa hukum dan keadilan-Nya
akan menjadi terang. Artinya firman-Nya sanggup menuntun kita di tengah-tengah kebingungan
kehidupan kita, di tengah-tengah ketakutan kita. Untuk itu, mari terus setia
baca firman Tuhan. Renungkan dan hidup firman-Nya setiap hari. Di sanalah kita
menemukan hikmat dan ketenangan. Lalu pegang pengharapan dalam Kristus. Jika
Allah menyertai umat Israel di tengah penderitaan, Dia juga adalah Allah yang
sama, Allah yang setia menyertai kita sekarang dan selamanya. Apapun situasi
kita saat ini yang kita hadapi datang kepada Kristus, dia adalah tanda bahwa
Allah tidak pernah meninggalkan kita. Pengharapan kita teguh karena Dia telah
datang dan akan datang kembali. Maka karena itu, jadilah pembawa-pembawa
terang, Bapak, Ibu, Saudara-saudaraku. Karena Allah memberi terang kepada kita,
maka kita dipanggil juga untuk menjadi terang bagi orang lain melalui sikap penuh
kasih, kata-kata yang menguatkan, dan perbuatan yang membawa damai serta sukacita.
Karena itu,
Bapak, Ibu, Saudara-saudara yang terkasih, kitab Yesaya 51:4 ini adalah
undangan ilahi bagi kita semua di masa Advent ini. Katanya, "Arahkan pandanganmu kepada Tuhan dan
dengarkanlah suaranya, maka kamu akan melihat terang-Nya." Ya, di
tengah dunia yang gelap, Allah sedang menyalakan kembali pengharapan. Di tengah
penantian, Dia hadir memulihkan. Dan di tengah kesibukan umat manusia, suara-Nya
masih sama jelasnya seperti ribuan tahun lalu. Kiranya di masa Advent ini hati
kita dipenuhi oleh terang-Nya. Firman-Nya mengarahkan langkah kita dan keadilan-Nya
menjadi nafas hidup kita.
Pdt. Melda.Tarigan


