Ibrani 3:14
“Karena kita telah beroleh bagian
dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada
keyakinan iman kita yang semula.”
Saudara-saudara yang dikasihi
Tuhan, ada ungkapan atau semacam pernyataan yang sering ada yang menyatakan
hidup ini seperti roda yang berputar yang boleh dikatakan kadang di atas kadang
juga ada di bawah. Jika kita renungkan dalam perjalanan hidup kita, mungkin bisa
juga sama seperti itu. Ketika kita kaitkan ini dalam situasi hidup, maka kadang
ada waktu atau situasi yang kita alami. Ada kadang suka, kita bersukacita, ada
juga kadang duka yang membuat kita gelisah, bahkan mungkin ada rasa takut. Dan
di masa-masa seperti itu mungkin ketika suka kita bersukacita dan bersyukur. Dan
ketika apa yang kita harapkan terjadi, kita pasti mampu untuk bersukacita dan bersyukur.
Tetapi dalam hidup ini ada juga situasi atau masa di mana kita menghadapi pergumulan
atau bahkan mungkin masalah dalam hidup. Mungkin yang kita harapkan dan doakan
belum terkabul. Kadang ada situasi yang membuat kita kecewa, sedih, bahkan
mungkin ada tekanan-tekanan dalam konsep berpikir. Kita bertanya, "Aku
setia kepada Tuhan, tapi kenapa ada begini banyak pergumulan dan masalah yang
ku hadapi?" Tekanan itu sering juga bisa muncul yang kadang membuat kita
lemah dengan pertanyaan-pertanyaan yang di luar iman kita.
Saudara-saudara, jika kita mengakui
bahwa apapun yang terjadi semua dalam kuasa dan kendali Tuhan, maka pada
hakikatnya dan idealnya sebagai anak-anak Allah, kita tetap akan menjadi setia,
berpegang teguh akan iman percaya yang kita sudah akui dan miliki hanya kepada
Kristus. Kita percaya sekalipun mungkin ada tekanan, godaan, tantangan yang
begitu berat, kita percaya bahwa Tuhan senantiasa mengasihi kita.
Kitab Ibrani yang menjadi bahan
renungan kita di pagi ini dilatarbelakangi bagaimana kehidupan umat Kristen yang
pada saat itu mengalami banyak tekanan, banyak godaan, tantangan, bahkan
penganiayaan. Dan semua itu bagaimana mereka diharapkan bisa kembali ke manusia
lamanya. Dan latar belakang inilah yang membuat penulis untuk menyatakan satu
penekanan lagi bagaimana Yesus itu penting dan itu berkuasa atas segalanya. Dan
tentu semua ini berharap bagaimana umat pada saat itu merasakan kekuatan spiritual
imannya hanya kepada Kristus. Nah, ketika kita menilik latar belakang ini hari
ini, kita diingatkan kembali sebagai anak-anak Allah yang seharusnya tetap
setia. Sekali apapun yang kita alami dan hadapi dalam hidup ini. Karena kita
percaya bahwa Tuhan tetap akan menyatakan kasih-Nya. Kristus akan tetap
menyatakan penyertaannya dalam kehidupan kita. Dan iman itu kita imani bahwa di
dalam Dia kita memperoleh kemenangan.
Teks kita pagi ini jelas bahwa
kita ini yang sudah memiliki Kristus dan kita percaya bahwa Kristus melampaui
segalanya. Apapun pergumulan masalah kita, kita hanya berserah. Kita hanya
mengandalkan Kristus karena itu adalah solusi. Tantangan dan tekanan Kristen
Yahudi yang dialami jemaat Ibrani memang benar bukanlah hal mudah. Tetapi
mereka diingatkan untuk mengandalkan Kristus yang merupakan kepala dan kuasa
atas segalanya. Dan ini tentu menjadi kekuatan kita di pagi ini. Sekaligus
menyadarkan kita untuk tetap mengandalkan Kristus dalam hidup ini. Kita
memiliki kekuatan, ya benar, kita memiliki pengetahuan benar. kita juga
memiliki itu. Dan mungkin kita juga berpikir bahwa kita memiliki kemampuan untuk
menghadapi masalah ini. Tetapi saudara-saudara percayalah semuanya itu kita
tidak mampu memenangkan perkara dengan mengandalkan apa yang kita miliki. Kita
harus percaya bahwa apa yang tertulis dalam Filipi 4:13, “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.”
Artinya, hanya Kristuslah yang memampukan kita untuk menang dalam pergumulan
atau persoalan yang kita hadapi.
Melalui bahan renungan ini kembali kita diingatkan untuk tetap patuh, untuk tetap setia, untuk tetap percaya kepada Kristus. Mungkin saja saat ini roda kehidupan kita ada di posisi bawah atau mungkin sepertinya kita merasa sulit untuk memutar roda itu untuk naik. Tapi hari ini percayalah bahwa dalam ketekunan kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan memampukan kita memutar perjalanan kehidupan itu sampai kita mampu menaikinya dan mendapatkan kemenangan. Mungkin dalam prosesnya ada yang pelan, bertahap, bahkan mungkin kita kadang tertatih-tatih ada letih. Ada mungkin khawatir, ada takut, tapi percaya bersama Tuhan kita mampu melaluinya. Mungkin hari ini kita merasakan ada begitu berat. Bahkan mungkin kita menangis, air mata yang mengalir merasakan beratnya. Tapi percayalah apa yang tertulis dalam Mazmur 126: 5. Sekalipun kita menabur dengan berlinang air mata, tapi kita percaya pada waktunya kita akan menuai dengan bersorak-sorai semuanya karena Tuhan. Marilah kita semangati diri kita untuk tetap patuh, untuk tetap setia kepada Tuhan. Karena kita setia kepada Tuhan, maka percayalah Ia lebih setia mengasihi kita. Bersukacitalah dan bersyukurlah karena kita memiliki Allah yang hebat yang selalu mengasihi kita. Percayalah. Selamat pagi, selamat beraktivitas. Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Alexander Simanungkalit




