Bertanggung
Jawab kepada Dia
Budaya Malu: Bertanggungjawab
Nas: 1 Petrus 4:1-6
Tema:
Bertanggung Jawab kepada Dia
Agar
PERMATA GBKP
1.
Sadar bahwa setiap pilihan hidup harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
2.
Harus bertanggungjawab dalam kehidupan, bergereja dan keluarga
I.
PENDAHULUAN
Metode:
Inventarisir (Sikap yang bertanggungjawab dan tidak bertanggungjawab)
Tanggung
jawab merupakan suatu kewajiban yang ditanggung oleh seorang individu dalam
kehidupannya. Tanggung jawab tersebut erat hubungannya dengan identitas diri
setiap individu. Misalnya, tanggung jawab seseorang dalam keluarga bergantung
pada siapa dirinya dalam keluarga. Sebagai orang Kristen, PERMATA GBKP juga
memiliki tanggung jawab terkait identitas tersebut. Identitas sebagai orang
Kristen harus terlihat dalam seluruh aspek kehidupan PERMATA GBKP. Itulah
tanggung jawab PERMATA GBKP kepada Tuhan.
II.
ISI
1
Petrus 4:1-6 merupakan bagian dari surat Rasul Petrus kepada orang-orang
Kristen (baik Kristen Yahudi maupun non Yahudi) di beberapa daerah di Asia
Kecil. Pada 1 Petrus 1:2, orang-orang Kristen tersebut disebut sebagai orang
yang dipilih sesuai dengan rencana Allah, Bapa dan dikuduskan oleh Roh supaya
taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Keterangan “orang
yang dipilih” tersebut menyiratkan makna bahwa keselamatan dalam Yesus Kristus
adalah sebuah anugerah. Pada saat surat ini dituliskan, orang Kristen mengalami
penderitaan akibat adanya penolakan terhadap Injil yang diberitakan. Orang
Kristen menghadapi penganiayaan, difitnah bahkan diserang. Penderitaan yang
dialami oleh orang Kristen adalah karena mempertahankan iman kepada Yesus Kristus.
Oleh sebab itu, Rasul Petrus menyampaikan surat ini untuk menguatkan orang
Kristen agar tetap bertahan dalam imannya kepada Yesus Kristus meskipun
mengalami penderitaan.
Secara khusus dalam 1 Petrus 4:1,
Petrus memberikan alasan mengapa
orang Kristen harus tabah dalam penderitaan badani yang dideritanya, yaitu karena Kristus sendiri juga telah mengalami penderitaan badani. Oleh sebab itu, setiap orang yang mengaku percaya kepada Yesus juga harus bersiap dan bertahan dalam menghadapi penderitaan. Penderitaan yang dimaksud bukan penderitaan akibat melakukan kejahatan, tetapi penderitaan karena mempertahankan iman kepada Yesus Kristus. Penderitaan karena mempertahankan iman kepada Yesus dapat dialami karena ada tantangan secara internal (dari dalam diri) maupun eksternal (dari luar diri). Tantangan secara internal adalah hawa nafsu dan keinginan manusia. Kata "keinginan" dalam ayat 2 dituliskan dalam bentuk jamak. Artinya, ada berbagai kerinduan dan kepentingan yang menarik manusia kepada tujuan yang berbeda dari kehendak Allah. Demikian pula kata hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala dalam ayat 3, dituliskan juga dalam bentuk jamak. Hal ini menjelaskan bahwa banyak sekali bentuk kegiatan yang menunjukkan perilaku yang dikendalikan hawa nafsu. Sebelum mengikut Yesus, banyak orang Kristen hidup dalam kendali hawa nafsu. Namun, setelah mengaku percaya kepada Kristus, semua kebiasaan atau perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Allah harus ditinggalkan. Tentu saja perubahan hidup tersebut membuat menderita karena meninggalkan sebuah kebiasaan itu sangat berat, apalagi menurut daging, semua kebiasaan itu adalah menyenangkan. Tetapi Rasul Petrus menegaskan kepada orang Kristen untuk berhenti berbuat dosa: "supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut daging manusia, tetapi menurut kehendak Allah" (ay. 2). Perubahan cara hidup orang Kristen juga menimbulkan tantangan secara eksternal, yaitu dari orang-orang yang masih hidup dalam kendali hawa nafsu dagingnya. Mereka heran atas perubahan hidup orang-orang Kristen sehingga mereka memfitnah orang-orang Kristen. Mendengar perkataan orang lain yang merendahkan diri kita adalah tantangan yang dapat menggoyahkan komitmen untuk tetap bertahan dalam melakukan kehendakAllah. Namun itulah yang harus diperjuangkan oleh orang Kristen. Orang Kristen tidak perlu melawan orang-orang yang memfitnah mereka karena setiap orang akan mempertanggung jawabkan perkataan dan perbuatannya dihadapan penghakiman Allah. Yang penting bagi orang Kristen adalah tetap berjuang untuk hidup dalam kehendak Allah.
III. APLIKASI
Pada setiap masa, manusia berhadapan dengan berbagai tantangan kehidupan. Kadang kala tantangan kehidupan justru hadir dalam rupa yang menarik perhatian dan sesuai dengan keinginan manusia. Misalnya pada zaman ini, banyak sekali "pertunjukan" tentang gaya hidup yang dianggap sebagai standar kebahagiaan, mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan, pekerjaan, dan sebagainya. Hal tersebut tersebar dengan sangat cepat ke seluruh bagian dunia ini melalui perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Gaya hidup seseorang di suatu tempat bisa dengan cepat memengaruhi kehidupan orang lain di bagian dunia lain. Ada pengaruh yang positif, tetapi banyak juga pengaruh yang negatif. Ada orang yang menjadi lebih kreatif dan mengalami peningkatan kualitas hidup dengan memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi ini. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang hanya terlena dengan kesuksesan orang lain tetapi dia sendiri tidak melakukan apapun. Ada juga yang terobsesi menjadi seperti orang lain, padahal itu tidak sesuai dengan keadaan dirinya sendiri sehingga kehidupannya penuh dengan kepura-puraan. Hidup ini adalah pilihan. Sebagai seorang yang dewasa, PERMATA GBKP tentu telah memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan-pilihan hidupnya dengan pertimbangan yang matang, bukan karena ikut-ikutan. Bagi orang Kristen, iman kepada Yesus Kristus merupakan dasar dalam menjalani kehidupan. Demikian pula dalam kehidupan, PERMATA GBKP bertanggung jawab untuk menjaga identitasnya sebagai orang yang dipilih Tuhan, baik dalam keluarga, gereja, dan masyarakat. Apapun yang dilakukan dalam hidup ini, lakukanlah itu dalam rangka melakukan kehendak Allah. Setiap orang bertanggung jawab atas hidupnya masing-masing sebab Allah telah memberikan kesempatan kepada manusia untuk menunjukkan kesetiaan sebagai orang-orang yang dipilih Allah untuk menerima kehidupan yang kekal.
IV.
METODE: Inventarisasi
Perhatikanlah
realitas kehidupan pemuda saat ini. Kemudian, daftarkanlah dalam masing-masing
kolom sikap-sikap yang tidak bertanggung jawab dan sikap yang bertanggung jawab
dalam konteks kehidupan pemuda. Sebagai komitmen PERMATA GBKP, tuliskan pula
sikap bertanggung jawab yang ingin dibangun dalam diri masing-masing
pribadi PERMATA GBKP.




